Bakso sapi adalah produk pangan yang terbuat dari bahan baku bakso utama daging sapi yang dilumatkan, dicampur dengan bahan-bahan lainnya, dibentuk bulatan-bulatan, dan selanjutnya direbus. Biasanya istilah bakso tersebut diikuti dengan nama jenis dagingnya, seperti bakso sapi, bakso ayam, dan bakso ikan(Usmiyati dan Priyanti:2006).
Bakso merupakan salah satu makanan tambahan bercitarasa tinggi yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia, dengan proses pembuatan cukup mudah maka semua orang bisa membuat bakso sendiri sesuai dengan selera. Umumnya bakso dibuat dengan daging sapi, semakin baik dan segar daging sapi yang diolah maka akan menghasilkan produk akhir semakin baik pula. Mutu produk bakso yang dihasilkan berbanding lurus dengan kesegaran daging dan jenis daging dalam proses pembuatan bakso, disarankan memilih daging sapi berbentuk tebal, masih segar dan memiliki sedikit lemak. Selain bahan baku, alur proses produksi juga berperan sangat penting untuk menghasilkan bakso bermutu tinggi.
Kandungan bahan baku bakso berasal dari daging sapi memiliki nutrisi protein tinggi, sehingga memunculkan potensi tumbuh kembang bakteri merugikan yang membuat produk utama berupa bakso tersebut sangat rentan mengalami kerusakan apabila tidak disimpan dalam freezer atau diberikan bahan pengawet alami makanan. Tanpa disimpan didalam freezer bersuhu -5 sampai -15 derajat celcius, produk bakso sapi apabila ditaruh disuhu ruangan hanya akan mampu bertahan seharian, tentu akan menjadi masalah bagi produsen maupun pedagang bakso sapi yang memproses produk tidak untuk dikonsumsi sendiri dalam jumlah sedikit melainkan proses pembuatan bakso sapi dalam skala besar untuk dipasarkan serta didistribusikan ke reseller yang memakan waktu berhari-hari dan tidak bisa dipaksakan untuk pada hari pembuatan bakso sapi tersebut maka pada hari itu pula produk harus habis.
Cara mengawetkan makanan seperti bakso sapi secara manusiawi dan paling baik tanpa efek apapun yaitu dengan menggunakan proses mata rantai pendingin dimana sesaat setelah bakso sapi melewati proses perebusan setelah matang sempurna lalu ditiriskan dan di dinginkan disuhu ruangan. Setelah produk bakso sapi sudah terasa dingin apabila disentuh, proses selanjutnya adalah pengemasan dengan cara memasukkan produk kedalam plastik standart makanan jenis HDPE dengan ketebalan 0,7 mikron lalu diseal menggunakan alat sealer, dilanjutkan dengan proses penempatan produk kedalam loyang satu persatu sebelum akhirnya dimasukkan kedalam ruangan air blast freezer untuk proses pembekuan secara maksimal pada suhu yang telah ditentukan. Dengan cara inilah kepastian keamanan produk makanan berupa bakso sapi terjaga, selanjutnya produk bisa disimpan di freezer bersuhu -18 derajat agar bisa tetap baik digunakan sampai 12 Bulan kedepan.
Pengemasan sebaiknya tidak menggunakan kemasan jenis vakum karena secara langsung dapat berpengaruh terhadap bentuk bulatan pada produk bakso sapi, menggunakan kemasan jenis vakum membuat bentuk produk bakso tidak beraturan dan menyimpang dari istilah umum bakso atau meat ball dimana berbentuk bulat layaknya bola sepak.
Saat diperlukan entah itu untuk dikonsumsi sendiri atau dijual lagi, bakso sapi dalam kondisi beku tersebut bisa di thawing(dicairkan) secara normal dengan cara diletakkan disuhu kamar beberapa saat sampai produk benar-benar siap untuk olah lagi.
CV. Wahana Sejahtera Foods merupakan salah satu produsen bahan baku bakso ayam maupun bahan baku daging sapi berupa daging giling ayam atau lazim disebut MDM ayam sedangkan untuk daging sapi giling pemesanan by order, bahan baku bakso tersebut dibuat oleh tim produksi berpengalaman dalam proses pembuatan bahan baku bakso itu sendiri sehingga menciptakan produk akhir dengan citarasa kenikmatan sempurna dalam rasa ditunjang dengan mesin MDM berstandart internasional menjadikan MDM produksi CV. Wahana Sejahtera Foods sangat direkomendasikan sebagai menu bahan baku makanan keluarga Indonesia sehat.
Jombang, 16 Juni 2017
Moch Zafri Aristiawan
The post BAHAN BAKU BAKSO appeared first on Agung Family COrporation.